Friday, September 26, 2014

A Man Of Leisure No. 5 #JAKARTAREPOSEPROJECT

Mayang, #Jakartareposeproject

Setiap orang memiliki jumlah waktu luang yang berbeda-beda dan dimanfaatkan untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang berbeda pula, begitu pun dengan salah satu warga Jakarta Timur ini yang bernama Mayang. 
"waktu luang itu waktu yang dipakai buat bersantai, tidak mengerjakan apa-apa"
Ibu rumah tangga yang sedang hamil muda ini mendefinisikan waktu luang sebagai waktu untuk bersantai-santai dan tidak melakukan aktivitas bekerja. Di waktu luang yang dimilikinya saat hamil muda sekarang ini ia hanya bisa bersantai dirumah seperti nonton tv, tiduran, nonton film seri saja karena kandungannya yang masi muda mengharuskan dia untuk tidak banyak melakukan aktivitas yang capek. Namun, terdapat perbedaan aktivitas yang dilakukan di waktu luang disaat sebelum hamil. Biasanya di waktu luang yang ia miliki saat belum hamil ia menghabiskannya dengan ke mall menemani anaknya beli mainan, nonton bioskop, dan jalan-jalan di mall, dan terkadang di liburan panjang ia pergi ke luar kota bersama dengan keluarga besarnya, seperti ke puncak dan ke anyer. Biasanya saat pergi ke puncak ia selalu pergi ke rumah makan Sudimampir, untuk membeli nasi tim favoritenya dan juga membeli pisang goring, sedangkan aktivitas yang di habiskan saat ia di anyer biasanya ia bermain di pantai.
Sebagai ibu rumah tangga, ada aktivitas yang ia tidak sukai yaitu menyetrika karena menurutnya menyetrika itu hawanya panas dan pegal, semenjak pembantunya pulang kampung sejak lebaran, ia mengerjakan pekerjaan rumah sendirian, sehingga terkadang ia lebih memilih untuk membawa pakaian kotornya ke laundry di dekat rumahnya.
"tempat favorite saya itu ke bioskop karena disana kita nyantai makanin cemilan sambil nonton gitu..."
Mayang memiliki tempat favorite untuk menghabiskan waktu luangnya di bioskop karena bisa bersantai, sambil menonton film, dan sambil menyemil makanan. Selain suka ke bioskop, ia juga memiliki tempat favorite yaitu taman safari karena ia suka memberi makan binatang dan udaranya yang sejuk dan tidak terkena banyak polusi seperti di Jakarta. Diluar tempat yang disukai untuk menghabisi waktu luang, terdapat juga tempat yang tidak disukai yaitu ke terminal/stasiun karena disana rame dan macet, bukan macet karena kendaraan tapi macet karena orang.
"waktu itu saga pernah ke gunung halimun, itu jalanannya terja disebalah jurang dan waktu itu saya lagi hamil besar tapi saya bangga sih lagi hamil bisa naik gunung gitu"
Dari sekian banyak aktivitas yang dilakukan di waktu luang, ada aktivitas yang membuatnya tidak bisa melupakan pengalaman melakukan aktivitas tersebut yaitu saat ia pergi ke gunung halimun. Saat ia pergi ke gunung halimun ia sedang hamil tua sekitar umur 7 bulan, dan jalan yang ditempuh untuk sampai ke gunung halimun cukup lama dan jalanannya berbatuan dan dipinggirnya jurang, sehingga itu menjadi moment yang tak terlupakan dan menjadi kebanggaan untuknya karena disaat hamil tua ia bisa ke gunung dengan perjalanan yang mengguncang perutnya. Selain pergi ke gunung halimun, ada juga pengalam tak terlupakan saat ia pergi ke lampung ke pulau tanjung putus. Yang membuat ini tidak terlupakan adalah saat ia mau melakukan aktivitas snorkeling bersama dengan saudara-saudaranya untuk memberi makan ikan, ia disengat ubur-ubur dan langsung panik sehingga ia tidak jadi snorkeling, dan itu merupakan penglaman pertamanya disengat ubur-ubur.
Ia juga memiliki pengalaman yang menurutnya mengganggu disaat melakukan aktivitas tersebut, yaitu saat ia mau pergi ke pasar di daerah Jatinegara ia harus menyebrang dengan jembatan penyebrangan dan ia merasa rishi karena banyak sekelompok orang yang berkumpul disitu dan membuatnya merasa terganggu dan takut, dan di pasar pun rawan akan copet sehingga ia memilih untuk menaruh tasnya di depan.

"kalo jakarta sekarang sama jakarta yang dulu sih masi sama tetep macet, tapi kalo buat objek wisata udah beda contohnya ancol dulu ancol itu ga kotor ga banyak sampah pop mie kalo sekarang udah kotor, kota tua dulu juga beda sama sekarang, itu yang meriam cijagur sekarang batunya berantakan ada disini terus nanti disana ada batunya lagi ga terawat..."

Menurut ibu rumah tangga kelahiran tahun 1986 Jakarta yang dulu dan Jakarta yang sekarang tidak banyak berubah secara umum, tetap macet karena banyaknya kendaraan roda empat maupun roda dua, dan banyak motor yang menyelip sehingga membuat kemacetan bertambah. Namun untuk obyek wisata Jakarta dulu dan Jakarta sekarang cukup berbeda misalnya Ancol, menurutnya pantai Ancol dulu itu bersih tidak banyak sampah, sedangkan Ancol yang sekarang pantainya kotor dan dipinggirnya banyak sampah bungkus mie instant. Selain Ancol, menurutnya TMII juga berbeda antara dulu dan sekarang, TMII dulu tertata rapih dan permainannya pun masih bagus, sekarang TMII sudah kotor dan berbeda dengan dulu. Kota tua Jakarta dulu dan sekarang pun juga berbeda, kota tua yang dulu bersih seperti meriam cijagur itu sekarang batunya dicoret-coret dan bertebaran di pinggir jalan,dan kesadaran masyarakat yang kurang menjadi salah satu alasan Jakarta berbeda.

"Jakarta bisa menyediakan tempat buat orang yang suka coret-coret dijalanan misalnya kaya sodara saya kan dia tato artist dia ajak teman-temannya yang emang suka coret-coret juga buat ngegambar di dinding underpass mungkin udah dapet ijin ya ga bisa sembarangan juga buat coret-coret, tapi kan dindingnya juga jadi bagus..."
Ibu Mayang juga memiliki harapan untuk Jakarta dapat menyediakan wadah untuk masyarakat menyalurkan aktivitasnya, seperti di Taman Ismail Marzuki yang banyak orang di taman itu melakukan aktivitas menari. Contoh lainnya menurutnya menyediakan wadah untuk masyarakat Jakarta yang suka mencoret-coret fasilitas umum Jakarta secara sembarangan untuk melakukan kegiatan coret-coretnya di tempat yang sudah disediakan oleh Jakarta, Ibu Mayang pun bercerita ia memiliki sodara yang merupakan tattoo artist, ia mengajak orang-orang yang suka mencoret-coret untuk menggambar di dinding underpass di daerah Jakarta yang sudah mendaatkan izin, dengan begitu menurutnya tidak akan merusak falisitas umum sembarangan dan dapat memperindah jalanan juga. Ibu Mayang juga berharap dengan terpilihnya Presiden baru Indonesia dan Gubernur baru Jakarta, Jakarta dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya.


No comments:

Post a Comment